Friday, May 19, 2006
FIFA: "For the Death of the Game" Part II

FIFA Sang Diktator

Selain UEFA ada sebuah organisasi sepakbola lain di Eropa yaitu G14. Organisasi ini didirikan oleh para pemilik klub top di Eropa dan bersifat independen. Artinya, tidak berada di bawah naungan FIFA. Untuk apa organisasi ini didirikan? Boleh dibilang, justru untuk meng-counter sepak terjang FIFA yang dianggap merugikan pihak klub.

Salah satu aturan FIFA yang dianggap merugikan adalah;
- Bila seorang pemain dipanggil oleh tim nasional, pihak klub tidak boleh menolak dengan alasan apapun.
- Bila seorang pemain cidera saat membela negaranya, maka biaya pengobatan menjadi tanggungan pihak klub. Dan pihak tim nasional tidak berkewajiban membayar kompensasi apapun walaupun si pemain cidera selama berbulan-bulan.
Saat ini setidaknya G14 sedang menangani kasus cidera yang dialami pemain klub Belgia, Charleroi dan Klub Juara Prancis, Lyon, seperti yang bisa anda lihat di BBC Sport, Sport Business, Redissue dan Supanet.
Kalau menurut saya, pihak klub seharusnya memiliki hak yang lebih besar daripada tim nasional. Mengapa? karena pihak klub-lah yang membayar gaji si pemain, mengasah keterampilannya dari waktu ke waktu, memeriksa kesehatannya secara rutin, bahkan mungkin pihak klub juga-lah yang 'menemukan' si pemain saat masih bocah. Sementara pihak tim nasional tinggal memetik hasilnya yang manis. Hebatnya lagi, dari semua buah yang manis tersebut, pihak tim nasional masih bisa memilih yang paling manis di antaranya.
Memang, membela negara adalah kewajiban semua warganegara. Dan bagi seorang pemain sepakbola, dipanggil sebagai anggota tim nasional adalah sebuah kebanggaan tersendiri.
Tetapi tolong diingat, bagaimana jerih payah klub dalam membangun talenta para pemainnya selama bertahun-tahun.
Klub memang berorientasi bisnis. Mereka bersedia menghamburkan uang, tenaga dan pikiran mereka untuk membangun pemain mudanya dengan harapan suatu saat si pemain akan membayarnya dengan gelar juara, atau mungkin bisa dijual dengan harga yang mahal. Tetapi dengan skill dan pengalaman yang sudah dimiliki, si pemain juga diuntungkan, bukan?
Pihak klub-lah yang mencetak para bintang, yang membuat Piala Dunia selalu ditunggu-tunggu. Sudah sepantasnya FIFA dan tim nasional masing-masing negara menghormati klub tempat si pemain bernaung. Jangan membuat aturan yang hanya menguntungkan suatu pihak.
posted by Nando @ 3:21 PM   0 comments
Thursday, May 18, 2006
Barcelona Terbaik di Eropa, La Liga 2 - Premiership 0

Berakhir sudah laga terpenting di Eropa musim ini dengan menghadirkan Barcelona sebagai sang juara, setelah mengalahkan Arsenal 2-1. Satu lagi bukti bahwa La Liga lebih baik dari Premiership. Huehuehue.....
Pertandingan final itu sendiri berjalan menarik dan mendebarkan. Walaupun Lehmann diusir wasit menit ke 18, pertahanan Arsenal tetap kokoh dan serangan baliknya tetap berbahaya.

Barca yang selalu tampil menyerang, akhirnya harus kebobolan lebih dulu menit ke 36 lewat tandukan Sol Campbell yang menerima bola dari freekick Henry.
Setelah gol tersebut, Arsenal merapatkan barisan pertahanannya sambil sesekali melakukan counter. Hal ini cukup merepotkan lini pertahanan Barcelona yang sering ditinggalkan para pemain tengah dan depan. Carles Puyol dan Marquez harus bekerja keras menghalau serangan balik dari Henry dan Ljungberg. Sesekali Henry lolos dari hadangan Puyol tetapi sungguh beruntung Barcelona, karena Valdes tampil prima di bawah mistar.
Kesabaran dan mental juara anak-anak Catalan benar-benar diuji karena selalu gagal menciptakan gol balasan hingga menit ke 75.

Pada menit ke 76, dua orang pemain pengganti Barca, Larsson dan Belleti menjadi aktor utama yang membalikkan keadaan. Larsson memberikan umpan terukur kepada Eto'o yang tengah menusuk dari sisi kanan Arsenal dan gol 1-1. Lima menit kemudian, kembali Larsson memberikan umpan mendatar kepada Belleti yang menusuk dari sisi kiri Arsenal. Belleti menembak, bola membentur kaki kanan kiper cadangan Arsenal dan memantul ke dalam gawang, 2-1. Hasil ini tidak berubah hingga wasit meniup peluit panjang.
Berakhir sudah perjalanan fantastis Arsenal. Tapi mereka memang dikalahkan oleh tim terbaik.
Salut untuk kedua tim.......

Carles Puyol mengangkat Piala Champions
Picture taken from:
http://www.fcbarcelona.com/imagenes/
FinalParis2006/170506_croni_puyi_dif.jpg


Foto bersama seluruh anggota tim juara
Picture taken from
http://www.fcbarcelona.com/imagenes/
FinalParis2006/170506_alegria_dif_gran.jpg
posted by Nando @ 3:55 PM   0 comments
Wednesday, May 17, 2006
Jelang UEFA Champions League 05-06 Final

Kalau melihat ke belakang sejenak, Chelsea sang juara Inggris sudah ditaklukkan Barcelona di babak perdelapan final. Lalu Sevilla (peringkat 6 La Liga saat itu) menghantam Middlesbrough (peringkat 14 Premiership) 4-0.

Peringkat lokal menunjukkan kualitas antar negara? Tidak juga. Arsenal menyingkirkan Real Madrid yang saat itu ada di peringkat 2 La Liga.
Hmmm....
Malam ini Barcelona (Juara La Liga) akan menghadapi Arsenal (peringkat 4 Premiership) di partai puncak. Siapa yang menang?
Kalau saya dari pertama emang pegang Barcelona sebagai jawara. Goyang flamengo getarkan Paris. Hehehe.......


Cesc Fabregas (atas) dan Lionel Messi (bawah) dalam tim Barcelona Reserves
Picture taken from:
http://www.fcbarcelona.com/imagenes/
FinalParis2006/120506_messi_dif.jpg
posted by Nando @ 12:44 PM   0 comments
Monday, May 15, 2006
Juve terbaik di Serie A, Toni Tersubur di Eropa

Juventus akhirnya menutup Serie A 05-06 dengan mengalahkan Reggina 0-2 sehingga walaupun Milan berhasil mengalahkan Roma 2-1, Juve tetap keluar sebagai Scudetto. Meskipun demikian, pihak otoritas FIGC menganggap gelar Scudetto Juve ini hanya sementara, menunggu hasil penyidikan lebih lanjut.

Di luar persaingan Juve vs Milan, saat ini kubu Fiorentina sedang bergembira ria atas keberhasilan mereka sebagai peringkat 4 klasemen akhir. Setelah sempat dinyatakan bangkrut di awal abad 21, mereka harus kembali merangkak dari Serie C2, sebelum akhirnya sekarang kembali menembus zona Champions.
Selain itu, keberhasilan bomber La Viola, Luca Toni mencetak 31 gol di Serie A musim ini, menjadikannya sebagai pencetak gol paling tajam di Eropa. Bisa dipastikan, nomor punggung 9 tim Azzurri di Jerman nanti adalah miliknya.

Luca Toni, mencetak 31 gol di Seria A untuk Fiorentina
Picture taken from:
http://www.uefa.com/MultimediaFiles/Photo/
footballeurope/FootballEurope/412383_MEDIUMSQUARE.jpg
posted by Nando @ 4:06 PM   0 comments
Saturday, May 13, 2006
Partai terakhir Serie A 05-06

Mungkinkah Milan menyalip Juve?
Itu hanya bisa terjadi jika Juve kalah saat bertemu Reggina dan Milan menang saat bertemu AS Roma. Jika salah satu syarat tersebut di atas tidak terpenuhi, Juventus-lah yang jadi juara. Milan hanya bisa mengusahakan kemenangan saat menjamu Roma, tetapi tidak bisa mengusahakan agar Juve kalah saat bertemu Reggina (hehehe....plis dech...). Berarti...yaah, Mission Impossible-lah buat Milan. Walaupun Juve sendiri sedang dipusingkan dengan kasus mafia wasit.
posted by Nando @ 10:51 AM   0 comments
Thursday, May 11, 2006
The Boro 0 - Sevilla 4, Premiership 0 - La Liga 1

Satu lagi bukti bahwa La Liga lebih baik dari Premiership (Ehem...buat penggemar Premiership, jangan emosi ya...).

Partai yang saya tonton semalam, Final UEFA Cup the Boro vs Sevilla, seperti sebuah ulangan antara Villarreal vs Arsenal di semifinal leg kedua Liga Champions. Waktu itu Villareal membombardir pertahanan Arsenal hingga peluit panjang berbunyi. Tetapi tidak terjadi gol karena kepiawaian Jens Lehmann di bawah mistar.
Middlesbrough bukan Arsenal. Mereka tidak mempunyai seorang 'Lehmann' di bawah mistar. Hanya ada seorang Mark Schwarzer, dengan pelindung khusus yang menutupi wajahnya.
Schwarzer, yang memaksakan diri untuk tampil di final UEFA Cup karena tidak ingin kehilangan momen terpenting dalam karirnya, harus membayar mahal dengan kebobolan 4 gol tanpa balas. Tapi bukan Schwarzer penyebab utama kehancuran the Boro, melainkan bobroknya barisan pertahanan. Kalau anda lihat, gol ke 2 dan ke 4 terjadi dengan set piece yang nyaris sama.

Pada gol ke 2, Kanoute menusuk dari sisi kiri the Boro, menembak langsung ke gawang Schwarzer, Schwarzer memblok dan bola mental ke sisi kanan, di sana ada Maresca yang tidak terkawal, langsung menembak dan gol.
Pada gol ke 4, Maresca menusuk dari sisi kiri the Boro, menembak langsung ke gawang Schwarzer, Schwarzer memblok dan bola mental ke sisi kanan, di sana ada Kanoute yang tidak terkawal, langsung menembak dan gol.
Entah apa yang ada di pikiran para bek the Boro sehingga mereka membiarkan kejadian yang sama terulang kembali.
Satu hal yang pasti, mereka memang kalah kelas dari Sevilla, baik dari sisi skill maupun kolektivitas.

Gol: Luis Fabiano, 27'; Enzo Maresca, 78', 84'; Frederic Kanoute, 89' (Sevilla)

Mark Schwarzer, yang kebobolan empat kali
Picture taken from:
http://www.uefa.com/MultimediaFiles/Photo/
competitions/UEFACup/420424_MEDIUMSQUARE.jpg

Enzo Maresca, mencetak dua gol untuk Sevilla
Picture taken from:
http://www.uefa.com/MultimediaFiles/Photo/
competitions/UEFACup/420590_MEDIUMSQUARE.jpg
posted by Nando @ 2:10 PM   0 comments
Tuesday, May 09, 2006
FIFA: "For the Death of the Game" Part I

Kuno-nya Sepakbola Modern a la FIFA

Para komentator di televisi, jurnalis, petinggi klub dan pimpinan organisasi sepakbola dunia selalu menyebutkan bahwa sekarang adalah zamannya sepakbola modern. Terus terang saya tidak bisa melihat, dari sisi sebelah mana bisa dikatakan bahwa sepakbola sekarang sudah modern.
Dari sisi skill pemainkah? Tidak. Kalau skill pemain sekarang sudah lebih baik dari pada zaman dulu, orang tidak akan menganggap Pele, Eusebio, Di Stefano dan lain-lain sebagai pemain terbaik sepanjang masa.
Strategi dan formasi? Hmmm, saya tidak yakin. Tidak ada formasi yang benar-benar terbaik dalam dunia sepakbola. Yang ada hanya formasi yang cocok dan fleksibel. Itu pun bukan berarti bahwa formasi tersebut akan selalu cocok dalam tiap pertandingan dan selalu menang. Tergantung pada waktu pertandingan, lokasi, tipe pemain yang diturunkan, kebugaran fisik dan mental pemain, formasi lawan dan banyak sekali faktor lainnya. Total Football-nya Belanda yang sering dianggap sebagai salah satu strategi modern, tidak pernah menjadikan Tim Oranye sebagai juara dunia.
Sejumlah aturan baru tentang backpass, akumulasi kartu, 3 poin untuk kemenangan dan lain-lain memang membuat pertandingan menjadi lebih enak ditonton, tetapi saya kira tidak membuat sepakbola menjadi lebih modern.
Sepakbola zaman sekarang masih sama kunonya dengan zaman dulu. Tidak ada teknologi baru yang digunakan untuk mengatasi segala permasalahan yang selalu muncul dalam tiap pertandingan. Segala kecurangan seperti tackling kasar, diving, handball sering luput dari pengamatan wasit. Dan tidak ada aturan yang baku mengenai sebuah hukuman untuk suatu pelanggaran. Pada suatu kesempatan, seorang pemain dikenai kartu kuning karena men-tackle dari belakang penyerang lawan yang sedang solo run ke kotak penalty, tapi pada kesempatan lain, pemain yang melakukan hal serupa malah terkena kartu merah.

"We are anxious television doesn't take over the game by controlling the referee," said Sepp Blatter, then FIFA's general secretary and now its president. "Football is composed of human beings, human frailties, mistakes and errors. We have to live with that."

http://www.s-t.com/daily/06-99/06-02-99/d04sp179.htm

Kurang lebih Sepp Blatter mengatakan bahwa penggunaan teknologi televisi dalam menerapkan aturan saat pertandingan berlangsung akan merusak integritas dan wibawa wasit di lapangan. Sepakbola itu manusiawi, segala kesalahan bisa terjadi dan itu harus kita maklumi.
Huahahaha...Saya kira Sepp Blatter itu buta. Wibawa wasit sepakbola itu memang sudah hancur sampai ke titik yang terendah. Setiap kali seorang wasit meniup peluit saat terjadi pelanggaran, selalu saja ada segerombol pemain yang protes. Ada saja pemain yang melecehkan wasit seperti Wayne Rooney dan Paolo Di Canio. Dan itu terjadi justru karena ketidakmampuan wasit untuk melihat semua pelanggaran yang terjadi.
Hal-hal seperti ini hampir tak mungkin terjadi di pertandingan bola basket dan tenis. Memang terkadang ada protes, tapi tidak pada tiap pertandingan, dan tidak sepanjang pertandingan.
Dan kalau kita harus memaklumi adanya pelanggaran dan kesalahan dalam pertandingan sepakbola, ya udah, ga usah pake wasit aja sekalian.
posted by Nando @ 2:54 PM   0 comments
Monday, May 08, 2006
Menjelang Akhir Musim 05-06 di Eropa

Muenchen Pertahankan Gelar

Ada yang ngikutin Liga Jerman?

Hehehe....Sekedar informasi, saat ini Bayern Muenchen berhasil mempertahankan gelar Bundesliga setelah draw 1-1 saat melawan tuan rumah Kaiserslautern, sementara rival terdekatnya, Hamburg, dihempaskan tuan rumah Hertha Berlin 4-2 pada pekan ke 33 minggu kemarin. Dengan selisih 6 poin, tidak mungkin Hamburg bisa mengejar Muenchen di sisa satu pertandingan musim ini minggu depan.





Pergolakan di Serie A Terus Berlanjut

Luar biasa. Acungan jempol saya berikan kepada Ancelotti dan tim Rossoneri-nya yang tidak juga menyerah hingga pekan ke 37 ini. Mengalahkan Parma di Ennio Tardini bukanlah pekerjaan yang mudah. Tetapi mereka berhasil melakukannya dengan kemenangan tipis 2-3. Hasil ini sempat membuat panik kubu Juventus yang sedang menghadapi perlawanan keras Palermo di Delle Alpi.
Namun akhirnya seluruh pendukung La Vecchia Signora bisa menarik nafas lega setelah wasit meniupkan peluit panjang sehingga hasil akhir tidak berubah, 2-1 untuk Juve.
Jika pada partai terakhir minggu depan Milan bisa mengalahkan Roma di San Siro, sementara Juve kalah saat menghadapi tuan rumah Reggina, maka Milan akan langsung dinobatkan sebagai Scudetto 05-06, karena unggul secara head to head.

Roma sendiri saat ini menargetkan kemenangan saat menghadapi Milan, agar dapat merebut posisi ke 4 dari tangan Fiorentina. Posisi yang merupakan batas terbawah bagi sebuah klub Serie A, untuk bisa berlaga di Liga Champions musim depan. Mungkinkah Roma mengalahkan Milan? Hehehe...rasanya ga mungkin tuh....





Arsenal Lolos ke Liga Champions Musim Depan


Di luar dugaan, Arsenal berhasil merebut posisi ke 4 klasemen akhir Premier League dari tangan Tottenham Hotspur. Hattrick Henry melengkapi kemenangan the Gunners menjadi 4-2 atas tamunya Wigan. Wigan menjadi tamu terakhir di Highbury, karena musim depan Arsenal akan pindah ke Emirates Stadium.
Spurs harus menyerahkan posisi ke 4 kepada Arsenal karena mereka kalah di laga terakhir saat dijamu West Ham 2-1. Kekalahan ini berkaitan dengan kasus keracunan makanan yang menimpa para pemain dan official Spurs di hotel mereka malam sebelumnya. Mungkinkah ada orang yang sengaja meracuni mereka? Fans Arsenal, atau West Ham?? Hehehe....becanda.


Oliver Khan dan Michael Ballack, merayakan gelar ke 20 Muenchen di Bundesliga
Picture taken from:
http://www.uefa.com/MultimediaFiles/Photo/
footballeurope/FootballEurope/419294_MEDIUMSQUARE.jpg

Francesco Totti, Kapten dan Playmaker Roma
Picture taken from:
http://images.tvnz.co.nz/tvnz_images/sport/
soccer/totti_francesco_d.jpg


Thierry Henry, top scorer Premiership musim ini dengan 27 gol
Picture taken from:
http://www.4thegame.com/media/00/02/83/
henry_thierry_afc_profile_2005.jpg
posted by Nando @ 5:24 PM   0 comments
Saturday, May 06, 2006
Berjuang Sampai Akhir

Milan akan bertandang menghadapi Parma akhir pekan ini. Sebuah perjuangan yang berat mengingat bahwa Milan harus menang agar peluang merebut scudetto tetap terbuka. Sementara itu, pimpinan klasemen Juventus akan menghadapi Palermo di Delle Alpi.

Jika Milan menang, maka penentuan juara akan terjadi pada pekan terakhir minggu depan. Tetapi jika Milan kalah atau seri, maka nasib mereka ada di tangan anak-anak kota Turin.
Saat ini Juve dan Milan tidak mempunyai agenda lain selain Serie A, karena itu bisa dipastikan kedua tim ini akan tampil ngotot menghadapi lawan-lawan mereka.
Mungkinkah Juve menjadi juara pekan ini? Mungkin saja, walaupun sebenarnya saya sendiri berharap Milan-lah yang menjadi juara, karena Milan tampil lebih solid di penghujung musim ini.


Fabio Capello, Pelatih Juventus
Picture taken from:
http://www.espnstar.com/photo/
1109907686798fabio_capello_040305.jpg
posted by Nando @ 1:48 PM   0 comments
Thursday, May 04, 2006
Barca Juara La Liga 05-06

Gol semata wayang yang dicetak Samuel Eto'o menit 55 memang sudah tidak menentukan lagi buat Barca, karena Barca sudah dipastikan menjadi juara menyusul terjungkalnya Valencia di kandang Mallorca 2-1. Dengan selisih 11 poin, tidak mungkin Valencia bisa mengejar Barcelona di dua partai sisa.

Barca langsung menggebrak sejak menit pertama. Dengan trio Eto'o, Larsson dan Ronaldinho di barisan depan, Barca langsung merepotkan barisan pertahanan Celta dengan sejumlah peluang emas. Sepertinya, Celta hanya ingin merebut 1 poin di partai ini mengingat begitu sedikitnya percobaan yang dilakukan penyerang tuan rumah ke gawang Valdes. Sebelum Eto'o mencetak gol, Valdes lebih banyak menganggur makan gaji buta.
Di babak kedua, anak-anak Catalan tampil lebih rileks karena sudah mengetahui bahwa Valencia ditundukkan oleh Mallorca 2-1 sehingga tak mungkin lagi mengejar poin Barca.
Dengan penampilan nothing to loose, akhirnya Barca berhasil unggul di menit ke 55 melalui Samuel Eto'o. Setelah gol tersebut, barulah Celta menunjukkan pola menyerang. Apalagi dengan ditariknya Ronaldinho oleh Rijkaard dan digantikan dengan pemain bertahan, Edmilson.
Dalam 30 menit terakhir, Puyol, Marquez dan Valdes mulai pontang-panting menghalau serangan dari Fernando Baiano dkk, sementara Eto'o sepertinya mulai melupakan kerjasama tim dengan berusaha mencetak gol sendirian. Begitu seringnya Eto'o membawa bola dan berusaha menembus barikade pertahanan Celta, padahal Larsson selalu siap membantu dan sering berada dalam posisi bebas. Akibatnya, gol tambahan tidak pernah tercipta hingga peluit panjang berbunyi.
Sayang sekali....
O, iya.... menyambung posting kemarin mengenai La Liga vs Premiership, saat ini duo Spanyol akan bertarung menghadapi duo Inggris di partai Final antarklub Eropa, Barca vs Arsenal (Champions League) dan Sevilla vs Middlesbrough (UEFA Cup), mana yg akan menunjukkan dominasinya menurut anda?

Pemain Barca merayakan gol yang dicetak Samuel Eto'o
Picture taken from:
http://www.fcbarcelona.com/imagenes/jugadores/futbol/
Partidos/Liga-2005-06/Celta-FCB/030506_croni_dif5.jpg
posted by Nando @ 2:45 PM   0 comments
Wednesday, May 03, 2006
La Liga vs Premiership
Sekilas, saya melihat bahwa penggemar sepakbola di Indonesia saat ini lebih suka menonton Premiership dan La Liga daripada Serie A. Mengapa? Apakah karena RCTI tidak lagi menyiarkan Serie A Italia?

Hehehe... saya tidak bisa mengatakan bahwa itulah penyebab utamanya. Tapi kenyataannya, di Eropa sendiri pamor Serie A memang sudah menurun drastis. Dan pecandu sepakbola di dunia saat ini lebih memilih La Liga dan Premiership. Wah, berarti hebat dong penonton Indonesia, sudah bisa memilah tontonan yang berkualitas? Yup. Penonton Indonesia memang sudah lebih kritis dibandingkan dulu. Komentator di televisi pun sudah jauh lebih baik. Wajarlah, jika Liga Indonesia kurang mendapat tempat di hati penonton (hiks!).
Wah, kalau begitu, hebat sekali RCTI, bisa tahu kapan pamor Serie A bakal menurun, dan buru-buru pindah ke Spanyol?...Hmmm, betul juga, ya...Hebat sekali RCTI.
Oke, kalau begitu sekarang, manakah yang lebih baik menurut anda, La Liga atau Premier League? Di Eropa sendiri, sejumlah forum masih memperdebatkan hal ini. Ada yang mengatakan bahwa Premiership lebih baik karena di-broadcast lebih luas ke seluruh dunia. Ada yang mengatakan skill pemain di La Liga lebih baik daripada di Premiership, dan sebagainya. Untuk anda yang lebih percaya statistik dan perhitungan, silakan lihat koefisien UEFA, sebuah perhitungan resmi yang menentukan negara mana yang berhak mengirimkan tim lebih banyak ke pentas antarklub Eropa.
Kalau saya sendiri, terus terang sedang terpesona dengan sepak terjang Barcelona. Hehehe....
Malam ini Barca akan bertarung melawan tuan rumah Celta Vigo. Kalau menang, berarti Barca jadi juara lagi musim ini. Dan saya yakin Barca pasti menang.
posted by Nando @ 2:48 PM   0 comments
Monday, May 01, 2006
Chelsea 3 - Manchester United 0

Akhirnya Chelsea berhasil mempertahankan gelar juara Premier League setelah menundukkan saingan terbesar mereka Manchester United dengan skor telak 3-0 di Stamford Bridge Sabtu kemarin. Gelar ini adalah yang kedua kalinya bagi pelatih Jose Mourinho setelah bergabung dengan Chelsea 2 tahun yang lalu. Sebuah prestasi yang luar biasa bagi seorang pendatang baru yang sebelumnya tidak mengenal iklim sepak bola Inggris.

Bagaimana musim depan? Mungkinkah Chelsea akan kembali mempertahankan gelar? Mungkin saja. Tetapi kondisinya tidak akan 'semudah' musim ini. Manchester United sudah mulai bangkit dan kembali menemukan performa terbaiknya. Dan Arsenal saat ini sudah menunjukkan diri sebagai ancaman besar di Liga Champions dangan pasukan Young Guns-nya. Rasanya faktor-faktor di atas sudah cukup menjadi jaminan bahwa Premier League musim depan akan sangat ketat. Bisa jadi musim depan Premier League akan dianggap sebagai Liga terbaik di Eropa, seperti yang pernah dialami Serie A Italia beberapa tahun silam. Tetapi tentu saja dengan syarat, Thierry Henry tidak jadi meninggalkan Arsenal.

John Terry mengangkat piala lambang juara Liga Inggris
Picture taken from:
http://www.chelseafc.com/index.asp
posted by Nando @ 2:15 PM   0 comments
About Me


Name: Nando
Home: Ps. Minggu, Jakarta, Indonesia
About Me: * a family man trying to survive
See my complete profile

Special Post
Previous Post
Archives
News
Organizations
The Elites of Europe
Latest Challengers of Europe
Links
Affiliates
Yahoo!Group

Powered by Blogger

15n41n1