Saturday, October 21, 2006 |
Chelsea 1 - Barcelona 0 |
Wah, ngga nyangka Chelsea bisa ngalahin Barca, hebat.... Ada tiga pemain Chelsea yang harus saya sebutkan di sini. Pertama, ya sudah pasti Didier Drogba yang mencetak satu-satunya gol pada pertandingan tersebut. Kedua adalah Michael Essien, karena ia mampu bergerak dengan lincah dan bisa berada di mana saja. Ketiga adalah Boulahrouz. Sepertinya pemain Belanda ini memang mendapat tugas khusus dari Mourinho untuk menempel ketat Ronaldinho. Dan ia berhasil melakukannya. Sepertinya ia tidak pernah mengalami kesulitan untuk merebut bola dari kaki Ronaldinho. Pemain terbaik dunia itu benar-benar dibuat mati kutu olehnya. Itulah tiga pemain Chelsea yang berperan penting saat mengalahkan Barca, Rabu malam kemarin. Kita lihat saja pada matchday 4, Barca vs Chelsea. Apakah Barca bisa membalikkan keadaan? Selamat Hari Raya Idul Fitri 1427 H, Mohon Maaf Lahir dan Bathin...... |
posted by Nando @ 3:02 PM |
|
|
Tuesday, October 17, 2006 |
Matchday 3 in Focus: Chelsea vs Barcelona |
Sejumlah fakta yang patut diperhitungkan adalah:
Kekurangan Chelsea: - Kiper utama Petr Chech dipastikan tidak bisa dimainkan karena cidera - Kiper kedua Carlo Cudicini kemungkinan juga tidak bisa diturunkan - Sheva belum menemukan form terbaiknya Kelebihan Chelsea: - Bermain di kandang - Didier Drogba berada dalam top form
Kekurangan Barcelona: - Penyerang utama Samuel Eto'o tidak bisa diturunkan karena cidera - Bek sayap Belleti kemungkinan juga tidak bisa diturunkan - Bermain tandang Kelebihan Barcelona: - Lini kedua memiliki kemampuan mencetak gol yang sama baiknya dengan penyerang utama - Sebagai pengganti Belleti, Zambrotta memiliki kualitas yang sama baiknya
Persamaan kedua tim ini: Sama-sama memiliki lini tengah yang solid
Prediksi: Pertandingan akan berakhir seri. Anda setuju? |
posted by Nando @ 4:03 AM |
|
|
Wednesday, October 11, 2006 |
Calon Juara Liga Champions 06/07 |
Melihat hasil pertandingan sebelumnya, saya memperkirakan setidaknya ada 4 tim yang paling berpeluang menjuarai Liga Champion musim ini. Mereka adalah; Barcelona, Chelsea, Valencia dan Lyon. Di lapis kedua, ada Man Utd, Bayern Muenchen, AC Milan dan Real Madrid. Di lapis ketiga ada Arsenal, Liverpool, PSV, Roma dan Sporting Lisbon. Inter Milan? Maaf, saya tidak yakin Inter bisa lolos dari fase grup. Hiks... Bagaimana prediksi anda?? |
posted by Nando @ 2:40 PM |
|
|
Tuesday, October 10, 2006 |
Fanzone UEFA |
Sekedar info nih buat rekan-rekan yang merasa punya pengetahuan paling komplet tentang sepak bola. Ada arena Fanzone di uefa.com. Di situ kita bisa adu prediksi antara dua tim yang akan berhadapan di Liga Champions atau di kualifikasi EURO'06. Atau kita bisa memilih 11 pemain yang kita anggap terbaik di arena Liga Champions, UEFA Cup atau EURO qualifications. Trus kita juga bisa memilih Man of the Match pada suatu pertandingan resmi. Ayo deh, yang merasa jago, ikutan aja ok? Oya buat yang lagi puasa, met puasa aja yach. Sori telat ngucapinnya, kekeke |
posted by Nando @ 11:51 AM |
|
|
Friday, July 14, 2006 |
Merci, Zidane |
Ucapan terima kasih memang pantas diberikan kepadanya. Bukan hanya oleh masyarakat Perancis atau pecinta sepak bola pada umumnya, tetapi juga oleh umat Islam di seluruh dunia, karena dia telah menunjukkan bahwa Islam tidak melulu tentang kekerasan dan terorisme. Sayangnya, Zidane hanya Islam KTP, hiks... Dan sayangnya lagi, Materazzi... Saya belum bisa berkomentar apa-apa tentang Materazzi karena dia belum terbukti secara sah menghina Zidane dengan sebutan teroris. Arogankah Zidane yang mengatakan, "kau bisa mendapatkan kostum saya ini nanti"? Saya kira tidak. Itu adalah reaksi yang wajar bila pemain lawan menarik-narik kostum anda sehingga anda tidak bisa bergerak bebas. Jika saya diperlakukan seperti itu, saya akan bereaksi serupa. Saya yakin Project Pop juga setuju dengan pendapat saya, mengacu pada salah satu video klipnya yang mengambil tema Piala Dunia 1998. Pada Piala Dunia 98, saya memang mengharapkan Zidane menunjukkan dirinya lebih besar dari sang Fenomena Ronaldo. Dan dia berhasil melakukannya. Pada Piala Dunia 2002, kembali saya mengharapkan Zidane tampil sebagai yang terbaik. Tetapi ia gagal melakukannya. Pada Piala Dunia kali ini, saya mengharapkan Ronaldinho bersinar paling terang. Tapi justru Zidane-lah, yang membenamkannya. Wew, saya seperti terkena hukum karma. Sungguh sangat disayangkan. Zidane, yang tampil mengesankan sepanjang Piala Dunia kali ini, sepanjang tujuh partai terakhirnya sebagai pemain profesional, harus menutupnya dengan tindakan yang sangat bodoh. Saya menyesalinya tapi bisa memakluminya. Dia adalah seorang pendiam dan tidak pernah memprovokasi lawan. Dia tidak bisa menghina dan mengeluarkan kata-kata kasar, seolah-olah itu akan lebih menyakiti dirinya sendiri daripada orang lain. Saat Materazzi menghinanya, ia marah besar. Tetapi ia tidak dapat membalasnya juga dengan hinaan. Mulutnya terkatup rapat, tetapi darah sudah naik ke kepalanya dan mengganggu pikiran jernihnya. Dan dia harus melampiaskannya.
Zidane is a quiet person He cannot provoke anyone Not inside the pitch nor out Not even in the media He cannot let bad words come out of his mouth 'Coz it seems like, it would hurt himself more than anyone else When Materazzi insulted him, he got mad But he could not say anything His mouth was sealed But anger had clouded his common sense
So Zidane said,"You can have this shirt later". So what? I would say the same if someone pulled my shirt like Materazzi did. For me, that is no arrogance. And surely that does not deserve an insult.
Zinedine Yazid Zidane, the latest icon of football Picture taken from: http://img34.imageshack.us/ img34/9360/zidane7tt.jpg
|
posted by Nando @ 2:46 PM |
|
|
Wednesday, July 12, 2006 |
Neo Panzer Menebar Ancaman |
"Tim Jerman terdiri dari; satu orang pemain bintang (Ballack), dua kiper berpengalaman dan segerombolan bocah ingusan", demikian pendapat publik Jerman sebelum tim Panzer melakukan kick off menghadapi Kosta Rika pada partai pertama Piala Dunia 2006. Kemenangan 4-2 atas Kosta Rika pun tidak membuat publik Jerman bertepuk tangan. Mereka menganggap tim sekelas Kosta Rika tidak pantas membobol gawang Jerman. Tapi kemenangan atas Argentina di perempat final mulai memupus semua kritik dan cibiran. Rakyat Jerman mulai meyakini bahwa mereka bisa menjadi juara. Dan tiba-tiba Klinsmann menjadi idola. Di babak semifinal, Jerman disingkirkan Italia 2-0. Tetapi Klinsmann tidak lagi dianggap pecundang. Penampilan agresif bocah-bocah ingusan Jerman sungguh luar biasa. Hanya saja Italia juga menunjukkan penampilan yang sama baiknya. Hasil imbang 0-0 selama 90 menit terpaksa dilanjutkan dengan perpanjangan waktu. Menjelang berakhirnya perpanjangan waktu, Klinsmann melakukan blunder dengan menarik keluar Miroslav Klose. Jelas bahwa Klinsmann sudah bersiap untuk adu penalti. Kiper Jerman, Jens Lehmann memang sarat pengalaman dengan adu penalti. Di tahun 1997, Lehmann menjadi pahlawan Schalke 04 saat merebut piala UEFA dengan menundukkan Inter Milan melalui adu penalti. Keluarnya Miroslav Klose mengurangi daya gempur Jerman. Marcello Lippi, yang sudah pasti tidak mengharapkan terjadinya adu penalti, memasukkan Del Piero untuk meningkatkan serangan. Alhasil, dua menit menjelang bubar Italia mencetak gol melalui Grosso dan Del Piero (menurut saya, inilah partai terbaik Piala Dunia 2006). Jerman menangis, tetapi mereka tidak kecewa. Sepakbola Jerman memiliki masa depan yang cerah. Empat hingga delapan tahun mendatang, Podolski, Schweinsteiger, Odonkor dan bocah-bocah lainnya akan berada dalam usia emas. Mereka akan menjadi ancaman bagi seluruh peserta Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan. Sayangnya, Juergen Klinsmann sudah meletakkan jabatannya. Apakah penggantinya kelak bersedia melanjutkan 'The Klinsmann Project'? Kita lihat saja.
Juergen Klinsmann, membawa tim Panzer merebut tempat ketiga dengan menundukkan Portugal 3-1 Picture taken from: http://rds.yahoo.com/_ylt=A0Je5xdpB7VE68oA9yWjzbkF; _ylu=X3oDMTA4NDgyNWN0BHNlYwNwcm9m/SIG=12lt0ro0s/ EXP=1152801001/**http%3a//www.asiafinest.com/ forum/lofiversion/index.php/t25412.html |
posted by Nando @ 6:03 PM |
|
|
Monday, July 10, 2006 |
Italia Juara!! |
Di tengah menurunnya kualitas Serie A di mata pecandu sepakbola dunia, di tengah kasus suap yang melanda klub-klub besar Italia, ancaman degradasi, mundurnya para petinggi Juventus dan FIGC dari jabatannya, anak-anak Azzurri bersatu padu menggapai gelar tertinggi di kancah sepakbola dunia. Begitu Fabio Grosso menceploskan bola ke gawang Barthez dalam adu penalti semalam, para pemain Italia menjerit, mengaum, melampiaskan emosi yang sudah mereka pendam selama dua bulan terakhir. Sebagian besar pemain Italia berasal dari empat klub yang saat ini sedang dilanda kasus suap. Jika keempat klub tersebut, yaitu Juventus, Milan, Fiorentina dan Lazio, terbukti bersalah, maka akan langsung didegradasi ke Serie C1 dan B. Ini berarti para pemain seperti Luca Toni, Alberto Gilardino, Pippo Inzaghi, Alex Del Piero, Zambrotta, Pirlo, Gatusso, Cannavaro, Buffon dan lainnya akan jadi pengangguran. Sungguh cobaan yang sangat berat terutama bagi pemain seperti Del Piero dan Zambrotta yang 'lahir dan dibesarkan' oleh Juventus. Kebingungan akan masa depan yang tidak pasti, telah menyatukan mereka. Layaknya kaum tertindas yang berikrar menggulingkan sang diktator, mereka memberontak. Dan mereka menang. Ini bukanlah kali pertama bagi Italia, merebut gelar juara dunia di tengah kemelut masalah yang berat. Pada tahun 80an, AC Milan dipaksa turun ke Serie B, setelah terbukti terlibat kasus suap. Pada Piala Dunia 1982 di Spanyol, Enzo Bearzot memanggil Paolo Rossi, salah satu pemain yang terlibat kasus suap, ke dalam squad Azzurri. Pemanggilan yang menimbulkan kritik tajam dari publik. Dan Italia menjadi juara.
Kalau kita mundur lebih ke belakang, pada Piala Dunia 1934 di Italia, suasana yang sangat mencekam justru menyelimuti tim tuan rumah. Di tengah persiapan menghadapi Chekoslovakia pada partai puncak, pasukan Italia menerima pesan singkat dari Sang Facis Benito Mussolini, yang isinya kurang lebih berbunyi; 'Juara atau Mati'. Pada partai final tersebut, Italia menundukkan Chekoslovakia 2-1 dan menjadi juara untuk pertama kalinya.
Pictures taken from: http://www.fifaworldcup.com |
posted by Nando @ 10:55 PM |
|
|
|
|